Tempat Memeluk Mimpi di Negeri Laskar Pelangi


SD Muhammadiyah, Gantong

Belitung dikenal sebagai negeri laskar pelangi, ada yang pernah ke sana? atau mungkin berencana berlibur ke sana?. Sama halnya dengan kalian, Pulau Belitung juga menjadi salah satu destinasi yang masuk dalam bucket list saya. 

Berbagai informasi sudah saya kumpulkan, mulai dari tiket pesawat, home stay, hingga biaya untuk keperluan disana. Bak bulan jatuh dalam ribaan, saya dapat info kalau kantor tempat saya bekerja akan mengadakan gathering ke Negeri Laskar Pelang tersebut. 

Tanpa pikir panjang, saya daftarkan diri menjadi salah satu peserta gathering. Yap, saat itu saya merasa Allah tengah berkata "Simpen duit lo buat yang lain,".

Selain pesona pantainya, belum lengkap rasanya bila ke Belitung tanpa mengunjungi sekolah laskar pelangi. Sekolah ini merupakan replika SD Muhammadiyah, yang sebelumnya dijadikan latar syuting film Laskar Pelangi. 

Siapa si yang nggak tau, dengan film yang diadopsi dari novel yang berjudul sama karangan Andrea Hirata. Latar sekolah ini menjadi sangat lekat dengan perjuangan dua tokohnya, Lintang dan Ikal dalam mengejar mimpi. Terlebih, ditambah dengan lirik soundtrack yang dibawakan Nidji, membuat suasana Laskar Pelangi menjadi semakin melekat dalam ingatan. 

Kembali ke SD Muhammadiyah, SD ini terletak di Gantong, Belitung Timur. Dari Bandara Internasional H.A.S Hanandjoeddin menuju ke tempat ini bisa terbilang jauh, lebih kurang 100 km. Namun kalian bisa menggunakan mobil, dengan perkiraan waktu tempuh satu jam. Wah cepat ya!

Yap, hal ini karena jalan yang ditempuh masih sepi, bebas dari padatnya kedaraan. Rumah-rumah warga di sepanjang perjalanan juga tampak berjarak antara satu dan yang lain. Meski begitu, jalan menuju ke SD ini sudah sepenuhnya teraspal, jadi nggak perlu takut lagi menemui jalan bebatuan dan berlubang.

Meski hanya replika, namun tempat ini telah menjadi objek wisata bagi para pengunjung. Biaya masuknya juga terbilang murah, kalian hanya perlu merogoh kocek Rp. 5000-per orang. Tak perlu takut perut merintih, karena disamping replika ini telah tersedia beberapa kios penjual makanan. 

Memasuki replika SD Muhammadiyah, kalian akan melihat bangunan yang sangat sederhana, sesuai filmnya kalian bisa melihat batang pohon besar yang menopang salah satu bagian dinding sekolah. Terdapat tiga ruang kelas disana, terdiri dari dua ruang kelas dan satu ruang guru. Namun, hanya satu ruang kelas yang dibuka pada saat saya berkunjung. 

Layaknya sebuah sekolah sederhana, di dalamnya terdapat beberapa kursi dan meja untuk siswa, serta meja guru lengkap dengan papan tulis kapurnya, papan tulis hitam yang warnanya tak lagi semulus hitam. Di dinding kelas yang terbuat dari kayu tersebut juga terpasang beberapa foto pahlawan. Foto-foto tersebut dibiarkan menggantung tak berbingkai, tak lupa bendera merah putih, dan lirik lagu laskar pelangi yang juga menjadi pelengkap ruang kelas. 

Dede, salah satu anak yang ikut menghidupkan suasana replika SD Muhammadiyah
Suasana film Laskar Pelangi menjadi lebih hidup didalam ruang kelas, dengan hadirnya tiga anak laki-laki yang duduk di kursi siswa menyapa satu persatu pengunjung yang memasuki ruang kelas. Saya sempat berkenalan dengan salah satu anak tersebut, namanya Dede Noprianto. Anak laki-laki berusia tujuh tahun, dengan kulit kecoklatan dan bulu mata yang sangat lentik ini mengaku tinggal di daerah Gantong tak jauh dari lokasi.

Usut punya usut, anak-anak ini sengaja berada disana agar pengunjung dapat lebih merasakan suasana Lintang dan Ikal. Selayaknya anak-anak, mereka tampak senang dan tetap berlarian. Bahkan, mereka sempat mencoret-coretkan muka dan badan mereka dengan kaolin persis seperti salah satu adegan dalam film. Dimana pada saat itu Lintang, Ikal dan kawan-kawannya mengikuti festival antar sekolah. 

Beralih ke luar ruang kelas, di sudut kanan sekolah dekat ruang guru terdapat satu surau. Di depan gedung sekolah terdapat papan hijau menggantung bertulisakan 'SD Muhammadiyah Gantong', serta tiang bendera sepaket dengan bendera merah putih yang berkibar diujung tiang. 

Mengunjungi replika SD Muhammadiyah ini, dapat membuat kalian kembali masuk dan merasakan menjadi bagian dalam film Laskar Pelangi. Serta meyakini bahwa memeluk mimpi dan berusaha menggapainya, menjadi salah satu cara kita untuk meraih keberhasilan. Seperti penggalan kalimat dalam lagu Laskar Pelangi. 

'Mimpi adalah kunci untuk kita menakhlukan dunia, berlarilah tanpa lelah, sampai engkau meraihnya,' Nidji- Laskar Pelangi.

Surau tepat di sisi kanan SD Muhammadiyah



You Might Also Like

0 comments

Ke Lombok? Yuk Intip si Manis Kuta Mandalika

Lombok, menjadi salah satu tempat yang banyak diincar para pelancong. Kali ini saya akan mengajak kalian mengintip sedikit keindahan pantai ...

Top Categories